Pemimpin Yang Baik

Pemimpin Yang Baik

"Ingatlah, ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat: 'Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi'. Mereka berkata: 'Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu, orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih, dengan memuji Engkau, dan mensucikan Engkau'. Rabb berfirman: 'Sesungguhnya, Aku mengetahui, apa yang tidak kamu ketahui'." – (QS.2:30)
   
وَإِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلائِكَةِ إِنِّي جَاعِلٌ فِي الأرْضِ خَلِيفَةً قَالُوا أَتَجْعَلُ فِيهَا مَنْ يُفْسِدُ فِيهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاءَ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ قَالَ إِنِّي أَعْلَمُ مَا لا تَعْلَمُونَ

Wa-idz qaala rabbuka lilmalaa-ikati innii jaa'ilun fiil ardhi khaliifatan qaaluuu ataj'alu fiihaa man yufsidu fiihaa wayasfikuddimaa-a wanahnu nusabbihu bihamdika wanuqaddisu laka qaala innii a'lamu maa laa ta'lamuun(a)




꧋ꦲꦗꦢꦸꦩꦺꦃꦩꦼꦤꦁꦧꦤ꧀ꦗꦸꦂꦱꦮꦼꦤꦁꦮꦼꦤꦁ꧉

Åjå dumèh mênang banjur sawênang-wênang.
Jangan mentang-mentang menang, lantas sewenang-wenang.




Kepala negara atau raja yang ideal adalah orang yang adil, berwibawa, murah hati pada rakyat dan dicintai para ulama. Kewibawaan, keagungan, dan kebijaksanaan raja diceritakan sebagai berikut :


꧋ꦒꦸꦁꦧꦶꦤꦠꦫ꧈
ꦧꦲꦸꦢꦼꦤ꧀ꦢꦲꦚꦏꦿꦮꦠꦶ꧉

Gung binatara,
baudênda nyakrawati.
Agung Laksana Dewa,
Pemelihara Hukum dan Pemegang Kekuasaan.

Naréndrå ingkang kinasihing déwå,
kinawulå ing widådari,
cinêdhak ing brahmånå,
sartå kinacèk ing sêsamining naréndrå,

Naréndrå gunå ing agunå,
lan ngêndhak gunaning janmå.

Paring têkên marang kang kalunyon lan wutå.
Paring obor marang kang kapêtêngan.
Paring pangan marang kang kalirên.
Paring sandang marang kang kawudan.
Paring payung kang kodanan.

Raja yang dikasihi dewa,
dilayani para bidadari,
didekati para ulama,
serta disegani oleh sesama raja.

Raja yang menguasai pengetahuan luas,
namun tidak merendahkan pengetahuan orang lain.

Memberi tongkat kepada orang yang kelicinan dan buta.
Memberi obor kepada orang yang kegelapan.
Memberi makan kepada yang kelaparan.
Memberi pakaian kepada yang telanjang.
Memberi payung kepada yang kehujanan.



Derajat manusia bukan diukur dari kedudukannya, tetapi dari kebaikannya (terhadap sesama makhluk hidup).

Semakin banyak kebaikannya (terhadap sesama makhluk hidup), semakin tinggi derajatnya.

Semakin banyak keburukannya (terhadap sesama makhluk hidup), semakin rendah derajatnya



"Dia-lah yang menjadikan kamu khalifah-khalifah di muka bumi. Barangsiapa yang kafir, maka (akibat) kekafirannya akan menimpa dirinya sendiri. Dan kekafiran orang-orang yang kafir itu, tidak lain hanyalah akan menambah kemurkaan pada sisi Rabb-nya dan, kekafiran orang-orang yang kafir itu, tidak lain hanyalah akan menambah kerugian bagi diri mereka belaka." – (QS.35:39)
   
هُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلائِفَ فِي الأرْضِ فَمَنْ كَفَرَ فَعَلَيْهِ كُفْرُهُ وَلا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ عِنْدَ رَبِّهِمْ إِلا مَقْتًا وَلا يَزِيدُ الْكَافِرِينَ كُفْرُهُمْ إِلا خَسَارًا

Huwal-ladzii ja'alakum khalaa-ifa fiil ardhi faman kafara fa'alaihi kufruhu walaa yaziidul kaafiriina kufruhum 'inda rabbihim ilaa maqtan walaa yaziidul kaafiriina kufruhum ilaa khasaaran





"Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa di bumi dan Dia meninggikan sebagian kamu atas sebagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu, tentang apa yang diberikan-Nya kepadamu. Sesungguhnya Rabb-mu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya, Dia Maha Pengampun, lagi Maha Penyayang." – (QS.6:165)
   
وَهُوَ الَّذِي جَعَلَكُمْ خَلائِفَ الأرْضِ وَرَفَعَ بَعْضَكُمْ فَوْقَ بَعْضٍ دَرَجَاتٍ لِيَبْلُوَكُمْ فِي مَا آتَاكُمْ إِنَّ رَبَّكَ سَرِيعُ الْعِقَابِ وَإِنَّهُ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Wahuwal-ladzii ja'alakum khalaa-ifal ardhi warafa'a ba'dhakum fauqa ba'dhin darajaatin liyabluwakum fii maa aataakum inna rabbaka sarii'ul 'iqaabi wa-innahu laghafuurun rahiimun



"Dan sesungguhnya, telah Kami muliakan anak-anak Adam, Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri mereka rejeki dari yang baik-baik, dan Kami lebihkan mereka dengan kelebihan yang sempurna, atas kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan." – (QS.17:70)
   
وَلَقَدْ كَرَّمْنَا بَنِي آدَمَ وَحَمَلْنَاهُمْ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ وَرَزَقْنَاهُمْ مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَفَضَّلْنَاهُمْ عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقْنَا تَفْضِيلا

Walaqad karramnaa banii aadama wahamalnaahum fiil barri wal bahri warazaqnaahum minath-thai-yibaati wafadh-dhalnaahum 'ala katsiirin mimman khalaqnaa tafdhiilaa



"Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia, dalam bentuk yang sebaik-baiknya." – (QS.95:4)
   
لَقَدْ خَلَقْنَا الإنْسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ

Laqad khalaqnaa-insaana fii ahsani taqwiim(in)






Komentar

Postingan populer dari blog ini

Manusia Sebagai Citra Allah

Citra Allah (צֶלֶם אֱלֹהִים‎)(صُورَةِ اللهِ)

Falsafah Ngopi (Ngolah Pikiran)